MGR. GABRIEL MANEK, SVD
Almarhum
Mgr. Gabriel Manek, SVD pernah bertugas di Timor dari Tahun 1946 -
1951. Dalam kurun waktu itu beliau pernah bertugas sebagai pastor di
Kefemenanu, menjadi anggota Pemerintahan RIS
dengan pusat di Makassar ( Ujung Pandang ) atau
Denpasar.Ketika Seminari Lalian dibuka pada tahun 1950, beliau sangat
berperan dalam persiapan pembukaan seminari Lalian bersama dengan P.
Heinrich Janssen, SVD. Beliau kemudian ditugaskan sebagai Direktur
sedangkan P. Heinrich Janssen sebagai Prefek seminari. Dari situ beliau
kemudian ditentukan untuk menjadi uskup Larantuka, dan ditahbiskan
menjadi uskup pada tanggal 25 April 1951.Gabriel Manek lahir pada tanggal 18 Agustus 1913 di Ailomea – Lahurus
– Belu - Timor. Ia anak laki-laki bungsu dari pasangan Yohanes Leki dan
Sioe Keo Moy. Dipermandikan satu hari setelah kelahirannya yaitu pada
tanggal 19 Agustus 1913 dengan nama : Gabriel Yohanes Wilhelmus Manek.
oleh Pastur Arnoldus Verstraelen. SVD.
Ketika itu ayahnya berada di Tiongkok, dan tidak lama kemudian ibunya yang berdarah campuran Tionghoa itu meninggal dunia.
Ia Kemudian diadopsi sebagai anak angkat oleh Maria Belak, Isteri raja Don Kaitanus da costa, Raja kerajaan Tasifero,Belu Utara. pada tahun 1920, Ia masuk SD di Halilulik standard school di Ndona, Kemudian masuk Seminari di sikka pada 1927. Pada 16 oktober 1932 ia masuk Novisiat SVD dan sejak 17 januari 1937 kuliah di seminari tinggi Ledalero ,dan lulus angkatan pertama.kemudian,dia ditahbiskan sebagai Imam oleh Mgr. Hendrikus Leven. pada Maret tepatnya pada saat dia berumur 38 tahun, Paus Pius XII mengangkatnya menjadi Uskup pada 25 April 1951.
Mgr Gabriel merupakan pastor pribumi pertama di Nusa Tenggara Timur bersama (Alm) P Karolus Kale Bale, SVD. Ia juga pernah menjadi anggota parlemen Negara Indonesia Timur, dan juga memangku jabatan uskup pertama di Larantuka, Flores Timur dan Uskup Agung Ende.
Mgr. Gabriel adalah pendiri Tarekat Suster-suster PRR yang kini biara pusatnya berada di Lebao-Larantuka. Ia meninggalkan Ende, Flores pada tahun 1968 ke Amerika Serikat dan langsung ke San Fransisco untuk menjalani perawatan.
Setelah kesehatannya mulai membaik, ia melayani "Saint Francis Xavier Catholic Japanese Mission" dan juga komunitas kaum Negro di Gereja St. Patrick, Ouckland.
Mgr. Gabriel meninggal dunia pada tanggal 30 November 1989 dan dimakamkan di Lakewood, Colorado, Amerika Serikat.
Pada bulan April 2007, jenazahnya digali kembali dan dipulangkan ke Indonesia, dan hingga kini disemayamkan dalam Kapela Induk di Biara Pusat tarekat PRR di Larantuka. Yang mencengankan adalah, ketika digali kembali, jenazahnya dalam keadaan utuh, sama seperti ketika dimakamkan.
Ketika itu ayahnya berada di Tiongkok, dan tidak lama kemudian ibunya yang berdarah campuran Tionghoa itu meninggal dunia.
Ia Kemudian diadopsi sebagai anak angkat oleh Maria Belak, Isteri raja Don Kaitanus da costa, Raja kerajaan Tasifero,Belu Utara. pada tahun 1920, Ia masuk SD di Halilulik standard school di Ndona, Kemudian masuk Seminari di sikka pada 1927. Pada 16 oktober 1932 ia masuk Novisiat SVD dan sejak 17 januari 1937 kuliah di seminari tinggi Ledalero ,dan lulus angkatan pertama.kemudian,dia ditahbiskan sebagai Imam oleh Mgr. Hendrikus Leven. pada Maret tepatnya pada saat dia berumur 38 tahun, Paus Pius XII mengangkatnya menjadi Uskup pada 25 April 1951.
Mgr Gabriel merupakan pastor pribumi pertama di Nusa Tenggara Timur bersama (Alm) P Karolus Kale Bale, SVD. Ia juga pernah menjadi anggota parlemen Negara Indonesia Timur, dan juga memangku jabatan uskup pertama di Larantuka, Flores Timur dan Uskup Agung Ende.
Mgr. Gabriel adalah pendiri Tarekat Suster-suster PRR yang kini biara pusatnya berada di Lebao-Larantuka. Ia meninggalkan Ende, Flores pada tahun 1968 ke Amerika Serikat dan langsung ke San Fransisco untuk menjalani perawatan.
Setelah kesehatannya mulai membaik, ia melayani "Saint Francis Xavier Catholic Japanese Mission" dan juga komunitas kaum Negro di Gereja St. Patrick, Ouckland.
Mgr. Gabriel meninggal dunia pada tanggal 30 November 1989 dan dimakamkan di Lakewood, Colorado, Amerika Serikat.
Pada bulan April 2007, jenazahnya digali kembali dan dipulangkan ke Indonesia, dan hingga kini disemayamkan dalam Kapela Induk di Biara Pusat tarekat PRR di Larantuka. Yang mencengankan adalah, ketika digali kembali, jenazahnya dalam keadaan utuh, sama seperti ketika dimakamkan.
Foto Mgr. Gabriel Manek, SVD,
ketika pensiun di Amerika Serikta.
tiba di Indonesia Kupang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar