klasik

Selasa, 06 Mei 2014

Kakek ...

 


Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa
direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu, " ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan
mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek.
Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun hanya memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?". Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan
terpukul.Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun
mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan.Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah, atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.

Suatu saat kita akan tua, jikalau sekarang kita menanam kejelekan, ingatlah, suatu saat itu akan kembali kepada kita, jadi berbuat baiklah dari sekarang ...

Terlamabat

Dia benci kata itu akupun juga,terlambat melintas mengarungi hidup layaknya seorang wisatawan dunia namun tak asing ataupun baru cintaku pergi lagi karna terlambat itu datang kekasihpun jauh karna terlambat itu datang kekasihpun jauh karna terlambat itu mampir bukan ku tak suka,tapi iapun tak suka lalu atasan ku menujuk bebas pada kening dan bola mata ini karna terlambat itu lagi kembali semua berbeda semua tak sama terlambat masih bersamaan menepi aku benci padamu kata aku tidak suka jika kau datang kehadiranmu mengusik tenang jiwaku pikiranpun berbaur dalam satu acuan menghitam jika engkau mampu mengerti aku terkadang menangis karenamu aku harus menerima amarah itu karnamu lenyaplah sekali meski aku harus bercermin diri ku tak ingin terlambat aku pernah patah karna terlambat pergilah ku ingin sendiri walaupun kau katankan itu aneh
""aku menyesal harus meninggalkanmu sendiri di kampung lama itu. Tapi appun itu, Kau kan mngubahx jadi surga duniamu..
Dewa pengkelana, hatiku jauh tertinggal di Pelabuan Barat.. Kita bercumbu saja dengan hembusan yg masih malu...

 ""malam yg beralih ,kembali kutuliskan syair , dari kisah klasik yg ada. Tentang cerita Dan syair yg Sama. Begini, kala itu di bawah hujan yg tepatx setelah hujan, mereka bercumbu mesra , First kiss. Mengubah dunia dan mengawali coretan yg baru...
An angel and the devil.. Tidak, mereka sepasang kupu-kupu dlm doa dan ingatanku..

""lama skali kita tak bersua.. Bagaimana mungkin smua terjadi..
Aku Dan Kau satu dari sekian pertemuan.. Kenapa aku yg Kau taklukkan? Tanya.. Ternyta ada cinta yg kan kita tulis bersama.. Kala itu di bawa hujan kita berteduh, Dan Kau tampar aku dengan usapan mesrah..
Aku mencintaimu , Dan kan kutinggalkan hatiku hanya untukMu..