waktu seakan terasing
kecamuk jiwa bersanding
secerca asa berlabu ditalaga bakti
nyanyian akan cinta menggema di hati
mencoba menahan luka serupa goresan belati
sedikit perih meradang
lantunan sesal berkumandang
seketika takdir kelam datang bertandang
berikut cinta semu ikut menghadang-hadang
langkah kaki sempoyongan mengajak hati pecundag
duka tiada lagi tertahan
keluh pun bersujud dikaki Tuhan
kesedihan mengalir dan tumpah perlahan
memenuhi ruang jiwa yang butuh kesembuhan
berharap pula diberi oleh Tuhan segala kemudahan
hidup berkesusahan
di bayang-bayang kesedihan
yang kadang orang lain tertawakan
yang sengaja merobek kantong perasaan
yang hanya terobati dengan sedikit ketabahan
oh Tuhan !
pada takdir-Mu
di antara detak resahku
disela-sela ruas sepi jalan-Mu
izinkan kiranya hatiku ini mengiba
sembari menatap langit rindu wajah-Mu
oh Tuhan !
sudihkah malam-Mu
mengulur sedikit cerahnya
meniadakan gelap lorong sadarku?
sebab aku hanya pengemis di kaki waktu
kecamuk jiwa bersanding
secerca asa berlabu ditalaga bakti
nyanyian akan cinta menggema di hati
mencoba menahan luka serupa goresan belati
sedikit perih meradang
lantunan sesal berkumandang
seketika takdir kelam datang bertandang
berikut cinta semu ikut menghadang-hadang
langkah kaki sempoyongan mengajak hati pecundag
duka tiada lagi tertahan
keluh pun bersujud dikaki Tuhan
kesedihan mengalir dan tumpah perlahan
memenuhi ruang jiwa yang butuh kesembuhan
berharap pula diberi oleh Tuhan segala kemudahan
hidup berkesusahan
di bayang-bayang kesedihan
yang kadang orang lain tertawakan
yang sengaja merobek kantong perasaan
yang hanya terobati dengan sedikit ketabahan
oh Tuhan !
pada takdir-Mu
di antara detak resahku
disela-sela ruas sepi jalan-Mu
izinkan kiranya hatiku ini mengiba
sembari menatap langit rindu wajah-Mu
oh Tuhan !
sudihkah malam-Mu
mengulur sedikit cerahnya
meniadakan gelap lorong sadarku?
sebab aku hanya pengemis di kaki waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar