Ku harus memulai darimana? entahlah!
Dariku, dari senyumanmu
ataukah dari kata-katanya
Di antara kita
ada dinamika cinta yang fantasi
Membawa dalam rekaan semata
dan lenyap termakan suara
Bagiku kaulah dendang
sang keriki-kerikil tajam
Menusuk tepat pada
detakan yang menghidupiku
Jika dua tak mampu kau tegakkan ,
satupun cukup
Tuk damaikan cakrawala
alam yang kian memberontak
Tak terdengar lagi
peduli kasih pada yang tertinggal
Tak terdengar lagi
uluran tangan pada mereka yang terjatuh
Tak terdengar lagi
harapan untuk semua yang rapuh
Tak terdengar lagi
kau sebut nama yang kuasa pada andalah misimu
Ada yang merenggut dunia
nyata jadikan dunia maya
Semua terlintas halusinasi sekejap tatap
Rangkai lagi kau tak
mampu dan aku tahu itu
Kapan dan dimana kau buang
semua ayat-ayat suci
Hingga semua terdiam
memaku mati dirimu yang rusuh
Lihatlah dirimu,
aku jadi tak mengerti apa lagi
Merunduk dibalik jeruji merenungi
tangan dan mata yang salah
Tidak lagi ku bisa ,
ternyata kaulah yang jadikan
semua tak terdengar kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar