Aku menunggu kian terteggun tak meragu
Sabtu bicara,
"Ku pikir akulah yang terindah pada hari..
Tidak Sabtuku,
penghujung waktu sepekan masih minggu yang kunanti
Derai derapan berdering mendetakkan waktu demi waktu
Ada siapa saja dibalik pagi, siang, ataukah malam??
Entahlah.. sekiranya cawan tertanam dalam beningnya suci membaca hati
Air mata kasih menetes pada
gambaran embun tuk
membasu jiwa-jiwa yang membara
Gemericik aliran lembut
hempaskan bebatuan berlumut tipis
Dan seribu pipit bersiul merdu
bak seruling lagukan nyanyian alam
Lalu ciptaan Tuhan yang mulia
bergembira serukan kebesaran cinta
Oh Tuhanku..
betapa mulianya semua ini,
semua itu dan segalanya
Terimalah syukur dan pji-pujianku
yang kan mengarung jauh
Kelak syairku menjadi doa
dalam bisikan-bisikan gerimis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar