klasik

Rabu, 20 Februari 2013

Titipan

                                                                                               

 







 



Ibu membekaliku secangkir keringat
Bergemuruh saat musim kemarau tiba
Hening bermenung saat azaku rapuh

Ibu membekaliku secangkir darah
Riak-riak kecil tiada berujung
Lalu diam, ketika kukecup dasarnya

Ibu membekaliku secangkir awan
Mengajakku belajar menciptakan harmoni
Dalam rintik-rintik hujan

Ibu membekaliku cakrawala
Di hatiku, mungkin juga di hatimu
Dan mulai kubelajar menemukan duniaku

Ibu membekaliku sebongkah tanah
Mendalami jejak dan orientasi
Bahwa hidup harus melangkah

Ibu membekaliku kehidupan
Hingga ia lupa akan betapa berharga dirinya
Di hidup atau matiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar