Ibu membekaliku secangkir keringat
Bergemuruh saat musim kemarau tiba
Hening bermenung saat azaku rapuh
Ibu membekaliku secangkir darah
Riak-riak kecil tiada berujung
Lalu diam, ketika kukecup dasarnya
Ibu membekaliku secangkir awan
Mengajakku belajar menciptakan harmoni
Dalam rintik-rintik hujan
Ibu membekaliku cakrawala
Di hatiku, mungkin juga di hatimu
Dan mulai kubelajar menemukan duniaku
Ibu membekaliku sebongkah tanah
Mendalami jejak dan orientasi
Bahwa hidup harus melangkah
Ibu membekaliku kehidupan
Hingga ia lupa akan betapa berharga dirinya
Di hidup atau matiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar