klasik

Rabu, 20 Februari 2013

          

             Hahaha, Tuan-Tuan???


Apa yang kamu tahu tentang mauku?
Jangan tertawa sebelum tahu mauku
Dasar bodoh, hahaha.
Tuan..tuan..

Mengapa sekerdil itu kau memahami
Talang nasib yang kau gadai pada setiap runutan doa
Yang kau daraskan tanpa makna?

Bahkan sampai brevir kau anggap sebagai makanan tanpa kenikmatan
Sayur tanpa garam. Tawar
Sekali lagi tuan-tuan
Bangga para merpati
berlayang-layang pada atap matamu
Sembari kau pandangi keputihan diri mereka

Mereka ingin seperti para peputih
yang syahdu dengan suara merdu pagi hari
Walau disadari mereka bukan tuan selayaknya
Dan kalian pun bukan tuan
Hahaha, tuan-tuan
Sebenarnya tak cocok
Kalimat ini dikenakan untuk
memayungi judul puisi ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar