klasik

Senin, 21 Oktober 2013

Kenapa Ayah



Begitu mudah ia tahu
Ketika kening berkerut gambaran pikirku
Aku tersenyum diluar batinku
Namun ada lain kata dalam hatiku
Aku takut ayah 
Khayal ini ku bawa jauh ke nuansa biru
Cerita tentang hari yang penuh canda
Namun ia tetap akan tahu
Lamunan patungan mampu ia pecahkan 
Mengapa ayah? aku tiadak tahu
Masih tak tahu, bahkan sama sekali 
Ayah, bukalah episode kita kemarin 
Memoriku belum penuh akan di kau 
Gambaran wajahmu ada padanya
Kenapa ayah?
Kenapa harus dirinya, dirinya belum tahu 
Fokusku hilang terbawa debu yang menyapu 
Di balik dataran putih ada hempasan yang lekat
Kenapa lagi ayah?
Jauh, begitu jauh aku mau katakan salah
Aku lamunkan rautan bening
Rindu putrimu ini milikmu ayah, selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar