Dan bunga-bunga bermunculan satu persatu
Tulip, garbera, mawar, poppi , Peonies
Musim dingin berlalu
Akhir pula warna putih dingin kebencianmu
Musim semi menghampiri
Semerbak harum bunga sewangi harum tubuhmu wangi menyala
Boss atau One Million parfum tak bisa mengukur kata-kata
Kulihat kehidupan itu di matamu
Aku benci salju katamu….
Bertahun-tahun sendiri tersiksa batinku oleh dinginnya salju
Senyummu mengembang satu persatu di pagi itu
Matahari menyembul malu-malu
Tebarkan hangat sendu merayu
Di Garden belakang rumah kita senyum dan tawa berpadu rata
Selalu ada cinta dengan aroma kopi dan peonies putih
Tak luput tulip putih merah dan kuning
Aku tak habis berkata-kata
Betapa nikmat Tuhan tiada tara.
Tulip, garbera, mawar, poppi , Peonies
Musim dingin berlalu
Akhir pula warna putih dingin kebencianmu
Musim semi menghampiri
Semerbak harum bunga sewangi harum tubuhmu wangi menyala
Boss atau One Million parfum tak bisa mengukur kata-kata
Kulihat kehidupan itu di matamu
Aku benci salju katamu….
Bertahun-tahun sendiri tersiksa batinku oleh dinginnya salju
Senyummu mengembang satu persatu di pagi itu
Matahari menyembul malu-malu
Tebarkan hangat sendu merayu
Di Garden belakang rumah kita senyum dan tawa berpadu rata
Selalu ada cinta dengan aroma kopi dan peonies putih
Tak luput tulip putih merah dan kuning
Aku tak habis berkata-kata
Betapa nikmat Tuhan tiada tara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar